Tuesday, June 4, 2013

Ruang Mengadu Rindu

Sebuah ruang seusai senja, sesudah awan yang jingga, sesudah garis matahari yang perlahan hilang, selalu ada semacam ruang.
Aku namai ruang ini "ruang mengadu rindu", ada banyak alasan kenapa ruang ini menjadi hal yang mutlak untuk dihuni, tapi diantara banyak alasannya aku tidak pernah bisa menjelaskannya. Mungkin manusia adalah mahkluk yang paling sering berseteru dengan kenangannya, paling susah berdamai dengan masalalunya, manusia selalu sulit mengalahkan itu semua, terlebih jika rindu sudah terlanjur meraksasa,
Diruang ini, ruang yang aku namai "ruang mengadu rindu" disini pula aku juga merasakan apa yang pernah dirasakan oleh manusia yang lain, aku pernah pecah diantara dimensi yang tuhan beri nama rindu, tapi untuk kesekian kali, aku tidak pernah bisa menerjemahkan ini semua atau menulisnya disini, entah apa yang membuat ini begitu agung. Semua resmi tercampur aduk disini, ada air mata, ada cinta, ada sepotong hati yang belum lega, ada nafas yang haru, ada juga ego untuk mengulangnya kembali.
Disini, diruang bernama "ruang mengadu rindu" aku selalu sadar semua tidak pernah bisa diulang...
Disini, diruang bernama "ruang mengadu rindu" aku telah sadar aku adalah manusia yang tidak pernah berdamai dengannya....
Disini, diruang bernama "ruang mengadu rindu" aku tau banyak hal.....
Disini, diruang bernama "ruang mengadu rindu" aku telah percaya, dia terlalu jauh...
Dan disini, diruang bernama "ruang mengadu rindu" aku sadar aku tidak setangguh itu memenangkan hatinya...

0 comments:

Post a Comment