Agama adalah kesatuan pikir dan batin yang bersinergi
untuk menggugah nurani membantu dan menolong sesama, tidak selalu tentang
hubungan manusia dengan Tuhan,
Tuhan ada pada diri orang-orang disekitarmu, sayangi
mereka bantu kesulitan mereka, itu termasuk wujudmu menuhankan Tuhan.
Hormati mereka.
Istilah surga dan neraka hanya akan menjadi semu
ketika kau hanya peduli dengan dirimu sendiri, hanya berambisi menjadi orang
yang paling baik dan benar yang pantas masuk surga.
Kesyahidan tidak dilahirkan dari kebencian
paranoid,(membeci manusia disekeliling mu yang mempunyai paham benar
tersendiri, yang artinya tidak sepaham atau tidak sama dengan keyakinan yang
kau yakini)
Surga timbul dari pengabdian total melalui cara-cara
damai, cara-cara memahami bagaimana benar dari berjuta sisi.
Kemajemukan adalah rahmat, perbedaan adalah corak
indah yang dilukiskan Tuhan. Maka tidak harus kau beda-bedakan antara yakinmu
dan yakin mereka. Sisi kebenaran adalah wujud yakin dari bebagai sudut pikir.
Jelas tidak akan sama antara yakin manusia yang satu dengan yakin manusia yang
lain, maka dari itu benar bersifat abstrak, benar menurutku belum tentu benar
menurutmu belum tentu juga benar menurut mereka. Karena kebenaran tunggal hanya
milik orang yang membutakan mata dan menulikan telinga, yang tidak mau tau
tentang kebenaran orang lain, yang merasa paling benar dari segala benar. Jadi,
agama tidak ada yang keliru, semua benar dari sudut mereka masing-masing,
simpan dulu kebenaran tunggal mu, karena jika kau masih menghidupi kebenaran
yang bersifat tunggal, maka kau hanya melihat
semua orang seolah-olah menjadi paling keliru dimatamu. Maka kau hanya bisa
menghakimi dan menganiaya sudut pikirmu, hanya akan memandulkan sudut
pandangmu, yang tentu tidak akan melahirkan sudut pandang yang baru.
Kembali lagi, agama tidak selalu mengajarkan hubungan
antara manusia dan Tuhan,
Tuhan ada pada sosok di sesamamu.
Mencintai mereka tentu sama dengan wujud pengabdian mu
kepada agama dan Tuhan mu.
Satu lagi, jangan paksakan kebenaranmu menganiaya
kebenaran orang lain, sudut pandang dari cara berfikir sangat majemuk.
Kemajemukan menciptakan keindahan, dan indah
menghasilkan kedamaian. Semoga kita lekas tersenyum pada sesama, lekas robohkan
kebencian, lekas bersama-sama mengatakan : "kita sama-sama manusia yang berdoa, kita
berbeda, namun anugrah kita sama. Aku menyayangi sesamaku, kau, mereka, dan semuanya".