Rasa yang kau dapati selepas aku memberi senyum
tidak kah kau anggap ada? Aku bernyanyi ribuan lagu yang kau nyanyikan,
menyimpan kata demi kata yang dipuisikan untuk kau baca.
Pahamilah, aku manusia dengan hati seribu kesan
tentang mu. Sudikah kau menganggapku manusia?
Dari seribu cara menilai apa itu pijar dan gelap.
Kau ku jadikan cara paling tepat.
Memaknai berjuta hirup dan hembus nafas, mengerti
tentang sepersekian detik sakit di hidup atau yang berjam-jam pada hariku.
Aku belajar dan mengerti banyak tentang kode-kode
yang diberikan semesta dari Tuhan melalui pertemuan denganmu.
Melalui mu, melalui tatapan dari dua kristal bola
mata mu.
Melalui jabat tangan hangat penuh romansa.
Melalui sketsa kuno hasil goresan hidup dari masamu.
Aku bersyukur dapat bertukar nama denganmu. Aku
paham siapa kau, walau kau sedikit paham siapa aku.
Semesta raya, Tuhan dan skenarionya, aku harus
berterima kasih kepada kalian, hembus nafas dan detak jantungku kalian bawa
menuju persimpangan jalan dimana aku harus tau dia sedang mengkayuh mimpinya
dengan pangerannya.
Tidak pernah berharap aku yang ada dalam kayuh
mimpinya.
Aku sudi menerima pita pita hitam khas kematian dan
duka cita. Karena aku merasa belum mati, aku masih ada, tapi aku dengan jalanku
yang ini. Yang penuh terjal, penuh tikung gelap dan sepi.
Dan jika kau masih ada, lalui jalanmu dengannya,
satu dua tarikan nafas pastikan kau baik-baik saja.
Aku berdoa untukmu...
2 comments:
Aku suka banget tulisan yang ini, so sweet :)
Terimakasih Astri :)
Post a Comment