Saturday, June 1, 2013

Diantara Hujan

Dari dalam, suara hujan terdengar harmoni, sunyi adalah teman baiknya.
Cahaya lampu, jantung yang berdegup, hati yang ingin berbicara, nafas yang sesekali menghela, semuanya rapi terkemas seiring suara hujan dari luar.
Wanita itu muncul, dalam benak yang begitu meraksasa. Ya,, wanita yang begitu dicintainya. Hujan berhasil membawa bayangannya kemari, membawa pria ini mengingat-ingat satu hal kecil yang bahkan tidak pernah ia sadari, hal kecil itu, hal kecil ketika dia berjalan, hal kecil ketika ia memandang matanya, hal kecil ketika senyum tidak disadari mengembang, hal kecil yang selalu menginspirasi pria ini untuk ia tulis saat membuat puisi dan semacamnya.
Dan pria ini adalah aku...

Kenapa harus ada rindu ketika hujan datang? Kenapa harus wanita itu yang aku rindukan?
Aku seperti manusia yang tidak pernah jera terjebak didalam kebodohan yang sama. Yang jelas-jelas selalu tau hatinya tidak pernah ada namaku, tidak sedikitpun.
Apakah kamu melakukan hal yang sama ketika hujan membasahi jendelamu? Apakah kamu merasakan hal yang sama ketika tiba-tiba kamu mengingatku? Apakah jantungmu berdegup berantakan saat mengingat dua bulan yang lalu? Lima tahun yang lalu?
Aku tidak pernah benar-benar peduli, karena aku tidak butuh dirindukan.
karena saat ini aku hanya butuh hujan ini reda,
Aku hanya butuh suara hujan tidak lebih keras dari suaraku,
Karena aku butuh kamu mendengarnya,
"Aku mencintaimu"

0 comments:

Post a Comment