Tuesday, March 25, 2014

Kemajemukan




Agama adalah kesatuan pikir dan batin yang bersinergi untuk menggugah nurani membantu dan menolong sesama, tidak selalu tentang hubungan manusia dengan Tuhan,
Tuhan ada pada diri orang-orang disekitarmu, sayangi mereka bantu kesulitan mereka, itu termasuk wujudmu menuhankan Tuhan.

Hormati mereka.
Istilah surga dan neraka hanya akan menjadi semu ketika kau hanya peduli dengan dirimu sendiri, hanya berambisi menjadi orang yang paling baik dan benar yang pantas masuk surga.
Kesyahidan tidak dilahirkan dari kebencian paranoid,(membeci manusia disekeliling mu yang mempunyai paham benar tersendiri, yang artinya tidak sepaham atau tidak sama dengan keyakinan yang kau yakini)
Surga timbul dari pengabdian total melalui cara-cara damai, cara-cara memahami bagaimana benar dari berjuta sisi.

Kemajemukan adalah rahmat, perbedaan adalah corak indah yang dilukiskan Tuhan. Maka tidak harus kau beda-bedakan antara yakinmu dan yakin mereka. Sisi kebenaran adalah wujud yakin dari bebagai sudut pikir. Jelas tidak akan sama antara yakin manusia yang satu dengan yakin manusia yang lain, maka dari itu benar bersifat abstrak, benar menurutku belum tentu benar menurutmu belum tentu juga benar menurut mereka. Karena kebenaran tunggal hanya milik orang yang membutakan mata dan menulikan telinga, yang tidak mau tau tentang kebenaran orang lain, yang merasa paling benar dari segala benar. Jadi, agama tidak ada yang keliru, semua benar dari sudut mereka masing-masing, simpan dulu kebenaran tunggal mu, karena jika kau masih menghidupi kebenaran yang bersifat tunggal, maka kau hanya melihat semua orang seolah-olah menjadi paling keliru dimatamu. Maka kau hanya bisa menghakimi dan menganiaya sudut pikirmu, hanya akan memandulkan sudut pandangmu, yang tentu tidak akan melahirkan sudut pandang yang baru.
Kembali lagi, agama tidak selalu mengajarkan hubungan antara manusia dan Tuhan,
Tuhan ada pada sosok di sesamamu.
Mencintai mereka tentu sama dengan wujud pengabdian mu kepada agama dan Tuhan mu.
Satu lagi, jangan paksakan kebenaranmu menganiaya kebenaran orang lain, sudut pandang dari cara berfikir sangat majemuk.
Kemajemukan menciptakan keindahan, dan indah menghasilkan kedamaian. Semoga kita lekas tersenyum pada sesama, lekas robohkan kebencian, lekas bersama-sama mengatakan :  "kita sama-sama manusia yang berdoa, kita berbeda, namun anugrah kita sama. Aku menyayangi sesamaku, kau, mereka, dan semuanya".

0 comments:

Post a Comment